Kabarbagus.id (Bantul) – SMKN 1 Kasihan Bantul, yang lebih dikenal dengan nama SMKI Yogyakarta, sukses menyelenggarakan kegiatan Kemah Bakti Budaya (KBB) 2025 di Bumi Perkemahan Desa Wisata Kalakijo, Kecamatan Pajangan. Acara berlangsung selama tiga hari dua malam dan dihadiri oleh ribuan masyarakat, orang tua/wali siswa, serta pegiat seni budaya dari berbagai daerah.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara dunia pendidikan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan masyarakat desa wisata. SMKI berkolaborasi secara intensif dengan pengelola Desa Wisata Kalakijo, yang turut mempersembahkan potensi seni budayanya melalui pertunjukan dari kelompok kesenian “Pekbung Ertero Nada”.

Selain itu, gelaran ini juga diramaikan oleh kehadiran pelaku UMKM dari seluruh wilayah Kecamatan Pajangan dalam wadah “Pasar Semesta”, yang menjadi ajang promosi produk unggulan masyarakat setempat.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari unsur pemerintahan setempat, termasuk: Muspika Kapanewon Pajangan (Panewu, Kapolsek, Danramil), Para Lurah dan Dukuh dari tiga pedukuhan, Ketua Pemuda masing-masing pedukuhan, Tokoh masyarakat dan Ketua Kelompok Budaya wilayah Pajangan, Ka Kwaran Kasihan, Ka Kwarcab dan Ka Kwarda
Malam pertama KBB 2025 diisi dengan pentas seni hasil karya siswa-siswi SMKI yang menampilkan sendratari dan teater ketoprak, sementara malam kedua menampilkan bakat siswa dari jurusan Pedalangan dan Karawitan.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan meriah berkat pelayanan maksimal dari pengelola Desa Wisata Kalakijo, termasuk penyediaan fasilitas kesehatan oleh tim medis dari Posyandu Remaja Kalakijo, yang terdiri dari pemuda-pemudi setempat.
Melihat kesuksesan dan antusiasme dari seluruh pihak, pihak SMKI langsung menyatakan akan melanjutkan kerja sama ini untuk Kemah Bakti Budaya 2026, yang dijadwalkan akan digelar pada bulan Juni mendatang, dengan format dan durasi kegiatan yang sama.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara lembaga pendidikan seni seperti SMKI dengan desa wisata dapat menjadi motor penggerak pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan masyarakat lokal. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih besar bagi dunia pendidikan dan kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Rls)